Assalamualaikum Wr. Wb.

heyho!!! haha judul nya tampak seperti aku kebelet nikah saja :v bukan begitu, aku mengepos ini karena aku selalu merinding saat mendengar/membaca sebuah kata 'menikah'. ya pasti, ya tentu, ya fix lah merinding karena aku masih sma. 

                maksudku adalah menyampaikan pandangan anak sma tentang menikah. ada yang pro, ada yang kontra, ada juga yang netral tentunya. semua ini berawal gara gara hebohnya kaka kelasku yang menikah sebelum perpisahan sekolah. bukan karena kecelakaan pacaran atau hal negattif lainnya, itu hanya karna orangtua dari kedua belah pihak sudah setuju menikah, apalagi yang mereka tunggu. begitulah penjabaran singkat dari kisah kaka kelas ku itu. cukup keren. 

               dari pandangan pertama yaitu dari pandangan anak anak dkm. huft, selaku saya anak dkm dan mengamati hal yang ada. ya kita tau anak dkm sangat menjaga diri, tapi dalam diri kita tetap ada fitrahnya menyukai orang lain. namun sebegitu mudahnya kami berbicara, menikah muda lah, pacaran halal saja yaitu nikah. belum memikirkan ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga, dan belum lagi masalah keluarga yang belum mereka temui. mudah sekali berkata "nanti, aku mau menikah muda pada saat kuliah". tidak semudah itu. aku sangat menyadarinya,memang indah sekali ketika kita datang kajian, materinya menjelaskan bahwa nikah itu banyak berkah dan pahala. namun tidak semudah itu kawan! karena aku mengamati keluargaku yang mulai dari ttentram hingga hancur, masalah keluarga, dan sebagainya aku mengetahui semua ittu. hubungan harmonis antara lelaki saleh dan perempuan shaleha juga aku melihat itu pada keluargaku. seakan aku netral, seakan aku mengerti apa yang dibutuhkan untuk sebuah pernikahan. baru saja pelajaran hidup yang aku dapatkan, ingattlah aku belum mempunyai action. karena aku belum menikah you know-_- 

             tapi yang tidak aku sukai adalah dimana orang orang menarik perhatian lawan jenisnya, ngode pengin nikah. hadeuuuh banyak sekali teman/kerabat/oranglain yang ngode ngode gitu. masalahnya bisa aku hitung ada 5-10 temanku yang sedang mengalami itu, aku sih pengen ketawa aja hahahahah hadeuuuh ya kalau mau menikah, menikah saja. tak apa kan perempuan melamar pria idamannya, seperti siti khadijah melamar nabi muhammad. qaqa lelah? wkwkwkwkwk

pandangan yang kedua yaitu, anak SMA pada umumnya. banyak cabang dari pandangan ini.
a. pandangan dimana seorang sudah lelah dengan kehidupan bersekolah dan putus asa belajar, sehingga membayangkan indahnya menikah selepas lulus sma
b. pandangan dimana seorang yang berambisi pada pelajaran dan karier, dan membelakangkan namanya menikah. mereka fokus pada jalan hidup, fokus dalam mencari ilmu, dan menyerahkan segala hal tentang jodoh kepada Allah. biar Allah yang mengatur semua itu katanya.
c. pandangan orang yang putus asa akan hal keadaan sekitarnya. dimana keluarganya sudah menyerahkan segala keputusannya kepada anaknya sendiri, karena sudah tidak lagi mampu. orang ini berpikir akan lebih baik jika selepas sekolah harus manikah supaya meringankan beban orang tua. namun cukup menyedihkan orang ini, dan biasanya terjadi di kota kota kecil / desa - desa. 
d. banyak lagi pandangan lainnya, namun beberapa aku rahasiakan hoho, karena tidak pantas di beritahu dalam konteks seperti ini.

pandangan ketiga yaitu pandangan aku sendiri hohohoho wkwkwkwk... sedikit sharing.. menikah muda itu indah rasanya, SEPERTINYA. tapi aku sudah menyaksikan pahit pahangnya, manisnya menikah dari semua masalah dan kebahagiaan yang ada di keluarga besarku. banyak kasus yang aku pelajari sejak aku kecil. semacam psikologi keluarga hoho..

daku ini (aduh bahasanya), belum merasakan hangatnya seorang ayah. ya orangtuaku berpisah, sehingga aku hidup bersama ibuku. ayah kandungku hanya memberikan materi dan sesekali bermain hingga sekarang. ayah tiriku mengurus ku dengan biaya mahal, tanpa aku tahu apa ngaruhnya kepadaku? toh aku malah seperti dianak tirikan (baru aku sadari sejak bertahun tahun aku hidup bersamanya). pada intinya, aku tak pernah disayang dengan tulus oleh seorang ayah. ayah kandung dan ayah iku memang sangat berjasa, tapi mereka hanya memandang materi yang mereka berikan (uang,hp,fasilitas) dan tidak memandang kebahagiaanku. aku merasa tak pernah bahagia. oleh karena itu, aku butuh suami, aku menginginkan sesosok suami yang bisa menggantikan posisi ayahku dan ayah anak anaku nanti :v CIELAH... HUEKKK!!! :D aku kesambet apa coba..  banyak syarat, banyak yang aku ingini karena hal itu. bukan menunggu, bukan mencari, aku hanya berjalan jalan.


sekian menurut pandanganku


Tidak semudah itu,
Odivaazzahra