Assalamualaikum Wr.Wb gaessss
FIRST OF ALL bukannya so soan menduga diri sendiri tentang
introvert ya, semua ini berdasarkan pengalaman tes psikologi pas sd dan sma.
Jadi terlihat perkembangannya. This is not just about me, tapi terjadi juga
bagi beberapa temenku yang sama sama introvert. Tapi tingkat persen introvert
nya berbeda tiap orang.
DEFINISI introvert banyak cari di google ya secara teoritis
dan medisnya seperti apa, karena aku bukan orang psikologi.
1.
TERTUTUP
Yang terjadi yaa tertutup dengan orang
lain, bisa ke teman atau bahkan ke keluarga sendiri. Entahlah kalo ada masalah
suka dipendem, susah diajak berbaur dengan orang baru, dan tidak pandai memulai
pembicaraan. Bahkan suka menjauh dari kerumunan, karna ga suka aja gitu. Ga
tenang kalo di keramaian .
2.
CAPE
Rasanya capeeeee banget kalo ketemu banyak
orang atau berkegiatan yang melibatkan banyak manusia. Story of me nih ya malah
aku saking capenya diajak ngobrol banyak orang pas pernikahan bunda aku (kedua)
aku tidur sampai ga ikutan foto keluarga >.< dari situ aja udah keliatan.
Lebih cape lagi datang ke acara dimana kita tidak kenal siapa siapa, aslinya
setelah itu rasa capenya luar biasa.
Jangankan ketemu langsung, zaman pandemic
2020-2021 serba virtual meeting aja capenya ga abis abis, mana meeting bisa
seharian sampai tengah malam.
3.
TEMEN SEDIKIT
Ini mungkin tidak berlaku secara keseluruhan
anak introvert ya. Karna jujur aku sangat malas berteman dengan orang baru, mau
karna terpaksa. Tapi kalau sudah terlanjur, aku bersyukur jadi punya temen.
Beberapa kasus temanku yang introvert pun, mereka sengaja/terpaksa berkenalan
dengan orang baru guna kepentingan mereka/menambah link untuk masa depan. Not
bad, but after that be lyke “akhirnya udah, yang penting simpen nomor
kontak,kalo ada apa apa aman”
Banyak sebenernya aspek lainnya yang menggambarkan
“introvert things”. Pasti banyak berkata ‘gitu doang? Suspect diri sendiri
namanya!’ I say it before, NO!
Aku awalnya bingung apakah tingkat introvert dan ekstrovert
bisa berubah selama berjalannya waktu? Tolong anak psikologi bantu jawab aku ya
J cuz my result dari
test psikotes SD dan SMA berubah :/ awalnya iseng doang orang tua aku daftarin
aku dan kakakku ke psikolog anak, tapi anehnya treatment aku dilakukan beberapa
kali dan berkelanjutan sampai entah kapan berhenti karena sudah menghabiskan
banyak biaya maybe haha biar alam mengaturnya secara alami tanpa psikolog.
Hanya orang terdekatku yang tau “ada apa denganku:v” honestly when I was kid
I’ve got more than >50% result of introvert. But when I was teenanger turn
in to 50% introvert 50% ekstrovert. Semua itu berkat usahaku mengikuti berbagai
kegiatan yang menyibukkan di sekolah. Seperti ekstrakulikuler yang banyak dan
join banyak organisasi. Sehingga banyak sosialisasi terjadi, jujur membuatku
sangat cape bahkan sampe sakit sebulan sekali karena tekanan stress berupa
demam (sejak sd s.d. skrg). Tapi membuat
personality dan softskill ku berkembang sampai saat ini. I really appreciate of
that!
Benar kata orang kesehatan mental itu mahal, makanya jaga
mentalmu ya gaes. Cerita dari beberapa temanku ada yang ke psikiater pun cukup
uwaw biayanya. Hanya untuk sekedar “curhat” katanya. Tapi aku yakin penanganan
psikiater lebih baik dan bagus dibandingkan suspect diri sendiri.
BACK TO YOU…
Kembali kepada orang masing masing, menjadi diri sendiri. Jadi
Versi terbaikmu! Ini hidup kamu, sementara yang Allah SWT kasih untuk kamu.
Kembangkan sebaik – baiknya insan dimata tuhan. Dan jalani tugas manusia di
bumi ini, dengan berbagai keahlian masing masing orang.
Don’t judge people !
Don’t judge yourself !
Be the best you’re !
Wassalamualaikum Wr. Wb.
#CMIIW , Odivaazzahra.
0 Comments