Saggezza : “Kami seorang
Remaja”
Part 1 ~ Susah main gara gara
ortu?
Part 2 ~ Mau hijrah ditentang
ortu?
Part 3 ~ Atau merasa menjadi
budak di rumah?
-perasaan remaja masa kini-
Remaja? Kami remaja? Mungkin
ada yang hampir dewasa? Sama saja, yang terpenting kami adalah seorang hamba
yang sedang menuntut ilmu di jalan Allah.
Namun, kalian pernah
merasakan gak sih? Gimana susahnya menjadi remaja? Gimana susahnya menjadi
dewasa?
Tak ada kata susah dalam
hidup ini, apabila kamu tidak mencobanya. “berusaha ditambah ikhtiar”
insyaallah sukses
“Jadi pemuda itu yang
mempersembahkan apa yang terbaik untuk Allah, seperti Habil yang giat dan tekun
memilah persembahan teragung untuk Allah.”~~
Maksud mimin nih,, aduh
grogi’-‘ maksud si penulils ini, susahnya remaja itu terletak pada
kehidupannya. Karna menurut penelitian si penulis (cielah penelitian) pada
kehidupan remaja masa kini, terlalu sibuk mengurusi dunia yang sempit ini.
Jangan terlalu lelah dalam
dunia yang sempit ini, #sabar karena kita akan mendapankan kehidupan yang luas
kelak di akhirat nanti.
Kehidupan remaja… hmm
kehidupan remaja masa kini yah?? Hmm.. cukup me - #REPOT kan..
~first..
Akhi ukhty… kami sama
merasakan kok.. bagaimana susahnya menahan emosi dalam menghadapi orangtua.
“mamahh gimana sih, aku kan
butuh itu. Kenapa mamah malah beli yang lainnn!”
“papa.. ih kenapa sih gak
ngerti juga. Ade mau main sama temen temen ade, masa mereka seneng - seneng
sedangkan aku engga”
Wahh jangan sampai kalian
lupa dengan ayat Al – Quran ini :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia” (Q.S. Al – Isra : 23)
Kadang kalian suka merasa
sebel gak sih gak boleh ini itu sama orangtua yang telah melahirkan kita??
Padahal mau kerja kelompok, mau ekskull, mau datang ke kajian, mau talim, atau
aktifitas penting lainnya. Terkadang orangtua kita, tidak mengerti kita, susah
mengerti kita.
Ingat lah tetap jaga lisan…
jangan sampai kita menyakiti hati mereka..
Tidak terlalu sulit
menghadapinya, karena apabila sudah dilaksanakan secara rutin, nanti orangtua
pasti berkata “tumben gak latihan?”, “tumben gak ekskul?”, dan akhirnya yang membahagiakan adalah
“kenapa kamu tidak ikut kajian islam remaja nak??” :))
Namun, bagaimana memulainya?
Cukup sederhana, tapi awalnya memang memberatkan sih hehe.. tapi berguna bagi
kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan.
Solusinya adalah
RAJIN(infinity + curhat) à
kalian bisa perkalian kan hehe..
Mau ada cuplikan ayat alquran
lagi yahh, tentang usaha. Kan kita berusaha supaya orangtua mengerti kita
sebagai remaja. Ini dia :
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat
kecuali kepada orang-orang yang khusyuk”
(Q.S.Al-Baqarah : 45)
Rajin dikali infinity (apakah
saya geje>.<) yaitu cobalah kalian rajin membantu. “alah males, pulang
sekolah cape”. Hmm.. sudah kuduga karna aku pun begitu.. hehe engga deng.. SO
back to Rajin infinity. Kalo kalian terlalu capek melakukan bantuan kepada
orang tua yang berat. Cobalah dari yang kecil.
Misalnya meja tamu berantakan
gini (beresin). Duh dapur berantakaan (beresin aja sedikit). Duh mobil kotor
banget (basahin aja.. kalo ada tenaga ya di lap-in). Duh piring numpuk (beresin
aja, kalo udah jijik litany ya cuciin juga boleh). Duh ada tamu (coba bikini
minum). Duh pabalatak kieu (sapuin ringan aja, kalo niat sih di pel juga boleh
wkwkwk)
Dengan begitu, orangtua pasti
ngeliat kalian. Oh ya anak saya ini rajin sekali. Poin kita satu. Asik kan
apabila poin kita satu ini, pasti nanti dibalas orangtua kita nanti. “ya gimana
atuh, orangtua Gue mah gak pekaan”. Hmmm.. peka yah? Apabila orangtua kalian
gak peka, lakuin hal atau pekerjaan rumah yang seharusnya tugas orangtua,
tetapi kita mendahulukan pekerjaannya. Dan lakukan dengan rutin.. pasti mereka
melihat ko, ohh anak saya baik, ohh Alhamdulillah saya bangga dengan anak saya.
Terus.. Apa yah lupa..
oh yess Rajin dikali curhat.
Tapi terkadang aku tau kok,
sebagian orangtua ada yang sibuk mulu kerja, gak pernah ngobrol, orangtua main
whatsapp-an terus. Sehingga kita memiliki tabel pertemanan nya (acquaintance)
–hohohho hanya anak the sims yang hafal itu.
Masa kita sama orangtua kaya
gak kenal lagi sih, sekedar tahu ohh iya dia orang tua aku. Aku menyayanginya
selesai? Pertama sih kalian ajak ngobrol dulu aja.. siapa tahu hatinya
tersentuh dan diberikan seruan Allah untuk kembali memperhatikan anaknya..
Rajin curhat, coba deh
sharing dulu orangtua kalian sedang hoby apa, terus waktu kosong nya ngapain
aja. Terus ceritain juga kita disekolah sibuk apa, nilai nya sejelek apa
(hehehehe, pelajaran maksudnya), kita lagi mau apa. BOLEH sekali kita nambah
nambah dakwah dikit. Tentang memperbaiki wudhunya, sholat bersama, sharing
kesalahan sholatnya.
Kalo sekiranya mereka sibuk,
coba sholat mendahului mereka dan membacakan alquran sampai mereka sedikit
terganggu (terdengar hingga mereka sadar). Nanti mereka melihat kita..
Tetapi tetap sopan yah, dan
jangan sampai kita merasa lebih dari mereka. Karena lanjutan ayat yang tadi dia
tas adalah ini..
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (Q.S.Al-Isra
: 24)
Jikalau sudah dekat kembali,
kita dalam curhat bisa menyelip kan kata kata apa yang kita mau kan mereka
jadi mengerti..
Hmm kaliannya rajin ngebantu
mereka (orangtua) didepan pandangan mereka kan kalian mendapat balesannya dari
orangtua
Wiiii apalagi membantu
orangtua secara diam diam, lebih mantips tuhh.. apalagi ditambah balaasan nya
dari Allah, wahh senang sekaliii. Dan apa yang kita dapat? Ingat loh ayat
al-quran ini :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk
mereka …………” (Q.S. At-Taubah : 111)
Curhat sih itu hanya jembatan
untuk kemauan kita hehehe… Kita mengerti orangtua, Orang tua akan mengerti
kita.
Coba diawali dengan kita sendiri, mengerti orang lain terlebih dahulu.
Semangat menjadi remaja yang
berada di jalan Allah yah! KEEP ISTIQAMAH! :D
***
#WOAH (Wonderful Of
Al-Hikmah)
#SaggezzaReturn
Kab. Bandung, 11 April 2016
Penulis Pertama dan Pemula
Odivaazzahra.
0 Comments